Sabtu, 27 Oktober 2012

Pengalaman ke Sangkal Putung

sangkal putung palur kebakkramat
Tak banyak yang bisa saya ceritakan disini, hanya sedikit pengalaman yang saya alami pribadi ketika pergi berobat ke pengobatan tulang alternatif sangkal putung di Solo. Patah tulang tangan yang saya alami akibat terpeleset batu ketika liburan ke Grojogan Sewu Tawangmangu di Karanganyar. Kabar rekan sekantor saya menyarankan untuk berobat ke sangkal putung di Solo disekitar Jalan Solo Sragen km 10, katanya disitu banyak tukang pijet. Pas sampai disekitar lokasi, saat itu saya bertanya orang disekitar, lalu diarahin ke sangkal putung yang saya ingat ada papan nama depan rumahnya tulisan “H Atmo Saidi Asli”. 

Di lokasi sangkal putung tersebut, rumahnya mentereng banget dan di depan banyak warung-warungnya gitu. Ditangani ibu Haji diurut terus diolesi pakai batu apa gitu saya nggak ngerti. Tiga minggu pasca pengobatan saya rasakan belum ada perkembangan tangan saya yang patah. Lalu saudara saya dari Jogja menjenguk saya di rumah, saya ceritakan kalau saya berobat ke Sangkal Putung Solo yang namanya H Atmo Saidi. 

Eh ternyata salah pilih sangkal putung, katanya sangkal putung di Solo yang paling senior nama aslinya H. Suharto Somo Wiyono, alamatnya persis sebelah timur H Atmo Saidi. Papan namanya “Sangkal Putung 1940” dan rumahnya tidak mentereng seperti rumah H Atmo Saidi. Katanya, disitu yang ngobatin laki-laki dan katanya gak pakai diolesi batu-batu gitu. Akhirnya saya putuskan untuk berobat ke sangkal putung yang disaranin saudaraku. 

Dan ternyata benar, dua minggu pasca berobat ke sangkal putung pak Harto, tangan bisa digerakan dan rasa sakit sudah berkurang drastis. Jadi kesimpulannya, sangkal putung yang jadi juru sembuh yang paling top adalah "Kakaknya H Atmo Saidi", nama aslinya "H. Suharto Somo Wiyono". Rumahnya relatif sederhana, beda dengan rumah "H Atmo Saidi" yang mentereng. Lokasinya praktiknya tepat sebelah timurnya sangkal putung H Atmo Saidi. Begitulah ceritanya.


Salam...